BAKTERIOLOGI
Posted by
indri sugiantari
|
Labels:
MIKROBIOLOGI
//
BAKTERIOLOGI UMUM
Bacteriology adalah ilmu yang mempelajari tentang bakteri, merupakan cabang dari Mikrobiologi. Bakteri merupakan mikroorganisme, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia tetapi banyak pula yang merugikan. Misalnya menimbulkan penyakit.
Sejarah : penyakit infeksi sudah dikenal sejak zaman dahulu. Orang purba menganggap penyakit sebagai kutukan dewa atas dosa-dosa manusia, penyembuhan perlu pengorbanan.
Hipocrates, penyebab infeksi terdiri 2 faktor :
1. Faktor intrinsik, terdapat dalam tubuh penderita
2. Faktor Ekstrinsik, terdapat di luar, berhubungan dengan udara buruk.
Teori Generatio Spontanea bahwa makhluk hidup berasal dari benda-benda mati.
Penemuan baru Antony Van Leeuwenhoek melihat makhluk-makhluk kecil dalam cairan dengan memakai mikroskop, makhluk ini sekarang dikenal sebagai Kuman : yang berbentuk kokus, basil, dan spirilum.
Louis Pasteur (1860) membuktikan ketidakbenaran teori Generatio Spontanea dengan percobaan Botol berisi kaldu ditutup pipa melengkung seperti leher angsa. Kesimpulan Tidak ada kehidupan yang baru yang dapat timbul dari benda mati, Ia menyatakan omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, artinya “ semua kehidupan itu berasal dari sesuatu yang hidup pelopor Mikrobiologi.
Robert Koch (1843 – 1910) Menemukan peranan mikroorganisme sebagai penyebab penyakit menular ----- Postulat Koch
Postulat Koch adalah suatu persyaratan yang harus dipenuhi dalam penentuan suatu mikroorganisme apakah dapat dikatakan sebagai penyebab suatu penyakit atau tidak.
Postulat koch :
1. Kuman harus selalu dapat ditemukan didalam tubuh binatang yang sakit, tetapi tidak dalam binatang yang sehat.
2. Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakkan dalam bentuk biakan murni diluar tubuh binatang tadi.
3. Biakan murni kuman tersebut harus mampu menimbulkan penyakit yang sama pada binatang percobaan.
4. Kuman tersebut dapat diasingkan kembali dari binatang percobaan tadi.
Hasil penemuan lainnya dari Robert Koch : cara pewarnaan bakteri, penggunaan medium agar, penemuan kuman tbc, tipus, Difteri, kolera, Gonorrhoae dan antraks.
Struktur dan Morfologi Bakteri
Bakteri termasuk golongan Prokariota, strukturnya lebih sederhana dari Eukariota, kecuali bahwa struktur dinding sel prokariota lebih kompleks dari eukariota.
1. Inti / Nukleus
- Tidak mempunyai membran nukleus
- Di dalamnya terdapat benang DNA --- kromosom
2. Sitoplasma
- Karena tidak ada mitokondria / kloroplast maka enzim untuk transport electron bekerja pada lamellae yang berada di bawah membran sel.
- Granula sitoplasma , bentuk penyimpanan makanan cadangan, granula ini sebagai sumber karbon, tetapi bila sumber protein berkurang, karbon pada granula ini dapat di konversi menjadi sumber nitrogen.
- Pada beberapa jenis bakteri Granula sitoplasma menyimpan pula sulfur, fosfat inorganic (= Granula Volutin) dan granula pada Corynebacteria disebut Granula Metakromatik karena bila diwarnai dengan zat warna biru tua tidak berwarna biru tetapi merah.
- Tidak ada mikrotubulus
3. Membran Sitoplasma (Membran sel)
- Terdiri dari fosfolipid dan protein
- Membran sel prokariota tidak mengandung sterol kecuali Genus Mycoplasma
- Pada tempat-tempat tertentu terdapat lekukan ke dalam --- mesosom 2 jenis :
o Septal Mesosom (kromosom melekat) berfungsi pada pembelahan sel
o Lateral Mesosom
- Fungsi Membran Sitoplasma :
1. Tempat transport bahan makanan secara selektif
2. Pada spesies kuman aerob merupakan tempat transport electron dan fosforilasi oksidasi
3. Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik
4. Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintesis DNA, Polimerisasi dinding sel dan lipid membran = fungsi biosintetik
5. Mengandung reseptor dan protein untuk system kemotaktik
4. Dinding Sel
- Komponen struktur : Mukopolisakarida dinding sel, Peptidoglikan atau Murein yang memberikan kekakuan yang diperlukan untuk mempertahankan keutuhan sel.
- Bakteri Gram positif dan Gram Negatif berbeda dalam dinding selnya.
- Bakteri Gram positif terdiri atas 60 – 100 % Peptidoglikan, semua sel gram positif memiliki polimer lurus asam N-Asetil Muramat dan N-asetil Glukosamin, namun ada variasi dalam panjang dan komposisi jembatan peptida yang mengaitkan silang tetrapeptida dari suatu Asam N-Asetil Muramat dengan polimer disampingnya.
- Beberapa organisme gram positif mengandung Asam Teikoat ( Asam Teikoat Ribitol dan Asam Teikoat Gliserol ).
- Karena Asam Teikoat sangat Antigen sehinggga memberikan Determinan Antigen yang digunakan dalam identifikasi secara Serologi.
- Asam Teikoat tipe gliserol terikat pada membran sel satu ujungnya berasosiasi dengan lipid dalam membran disebur Asam Lipoteikoat.
- Fungsi Asam teikoat adalah mengatur pembelahan sel normal.
- Dinding sel gram negatif peptidoglikan lebih sedikit
- Terdapat protein, fosfolipid dan Lipopolisakarida (penting karena toksisitas pada hewan), karena toksisitas dan materi ini bagian tak terpisahkan dari sel disebut ENDOTOKSIN.
- Fungsi dinding sel : menjaga tekanan osmotik.
5. Kapsul
- Tak mudah menerima zat warna
- Kegunaan tidak jelas, kemungkinan untuk mencegah kekeringan pada kondisi tidak menguntungkan.
- Bagi dunia kedokteran sangat penting karena dapat meningkatkan kemampuan bakteri untuk menimbulkan penyakit, karena kapsul sebagai lapisan pelindung yang menahan penelanan oleh sel fagosit inang.
- Pada medium agar , koloni berlendir
6. Flagel
- Terdiri dari protein, protein dari flagel yaitu FLAGELIN
- Sebagai alat pergerakan
- Ada 4 jenis flagel :
1. MONOTRIKH : Flagel tunggal dan terdapat di bagian ujung kuman
2. LOFOTRIKH : Lebih 1 flagel di satu bagian polar kuman
3. AMPITRIKH : Terdapat 1 atau lebih di kedua polar kuman
4. PERITRIKH ; Tersebar merata di sekeliling badan kuman
7. Vili / Fimbriae
- Rambut pendek dan keras.
- Terdiri dari sub unit –sub unit protein
- Ada 2 jenis Vili :
1. Vili berperan pada adhesi kuman dengan sel tubuh hospes
2. Seks vili berfungsi dalam konjugasi 2 kuman
8. Endospora
- Gram positif genus Basilus dan Clostridium
- Terbentuk bila kondisi lingkungan jelek
- Spora : kuman dalam bentuk istirahat
- Bersifat resisten terhadap panas, kekeringan dan zat kimiawi
- Bila kondisi lingkungan membaik terjadi Germinasi sel vegetatif
- Spora terdiri dari :
1. Core : sitoplasma dari spora
2. Dinding spora : Lapisan paling dalam dari spora, terdiri dari dinding Peptidoglikan, akan menjadi dinding sel bila spora berubah menjadi vegetatif
3. Korteks : Lapisan yang tebal dari spora envelope terdiri dari lapisan peptidoglikan
4. Coat : Terdiri dari zat semacam keratin yang tahan terhadap pengaruh luar.
5. Eksosporium : Lipoprotein membran paling luar.
- Proses germinasi dari spora sel vegetatif adalah sebagai berikut :
1. Aktivasi : Adanya suatu zat yang merusak coat seperti panas, asam, komponen SH (sulfhidril) dan sebagainya.
2. Inisiasi : Setelah teraktivasi spora germinasi dengan menggunakan sumber makanan dari media / lingkungannya.
3. Outgrowth : Degradasi dari korteks, sel vegetatif keluar kemudian hidup seperti semula.
Morfologi Kuman
Ada 3 bentuk utama : kokus, batang dan spiral
- Kokus : Kuman berbentuk bulat dapat tersusun sebagai berikut :
- Mikrokokus, : tersendiri
- Diplokokus : Berpasangan dua-dua
- Pneumokokus : Diplokokus bentuk lanset
- Gonokokus : Diplokokus bentuk biji kopi
- Tetrade : Empat sel
- Sarsina : Kelompok 8 sel, bentuk kubus
- Streptokokus : Seperti rantai
- Stafilokokus : Bergerombol tak teratur seperti untaian buah anggur.
- Basilus : Kuman berbentuk batang dengan panjang 2-10 x diameter kuman
- Kokobasilus : Batang sangat pendek seperti kokus
- Fusi formis : Kedua ujung batang meruncing
- Streptobasilus : Sel-sel bergandengan membentuk filamen
- Spiral
- Vibrio : Berbentuk batang bengkok
- Spirilum : Berbentuk spiral kasar dan kaku, tidak fleksibel dan bergerak dengan flagel.
- Spirokhaeta : Spiral halus, elastik dan fleksibel, bergerak dengan aksial filamen.
Contoh :
- Borrelia : Gelombang
- Treponema : Spiral halus dan teratur
- Leptospira : Spiral dengan kaitan pada satu atau kedua ujungnya.
sumber : internet Bagikan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment